Senin, 23 September 2013

Testimoni Kuliah Online dan Diskusi Kelompok Online


CINTHYA MERDEKAWATY

101301111
 

            Kali ini saya hendak menyampaikan testimoni saya mengenai keikutsertaan saya pada kuliah online dan diskusi kelompok online pada kuliah Psikologi Belajar. Awal dosen pengampu memberi info akan dilaksanakannya kuliah online, saya antusias karena terakhir kali saya ikut serta kuliah online seperti ini sekitar dua tahun yang lalu. Menurut saya, kuliah online membuat saya lebih enjoy menjalaninya karena tidak terkekang dalam suasana kelas yang serius. Saat kuliah online kemarin (19 September 2013), saya juga menikmatinya karena selama proses kuliah online berlangsung saya rasa cukup efektif dengan sistem diskusi yang berjalan.

            Ketika dosen pengampu memberi instruksi apa yang harus kami, mahasiswa lakukan, saya langsung berpikir cepat dan tanpa disadari rasanya saya ingin merespon instruksi tersebut dengan cepat. Tetapi, sebelum saya merespon, respon dari teman-teman yang lain sudah bermunculan. Diantara respon-respon mereka, ada respon yang saya rasa tidak sesuai dengan instruksi yang diminta oleh dosen pengampu. Dari situ dapat dilihat bahwa saya dan teman-teman memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap instruksi yang diberikan oleh dosen pengampu, walaupun instruksi yang diberikan sama.

            Karena muncul respon yang kurang sesuai, oleh karena itu dosen pengampu memberi instruksi lanjutan, untuk lebih memperjelas instruksi yang telah diberikan sebelumnya. Berdasarkan hal yang terjadi ini, jika ditinjau melalui teori belajar Gestalt, ada beberapa hal yang dapat dilihat. Mahasiswa sebagai individu memiliki persepsi mengenai suatu stimulus dari lingkungan (dalam hal ini instruksi dari dosen pengampu) yang belum tentu sama dengan mahasiswa (individu) lainnya. Individu juga melihat lingkungannya secara keseluruhan. Oleh karena itu, ketika dosen pengampu memberi instruksi lanjutan, maka mahasiswa melihat instruksi-instruksi tersebut sebagai sesuatu yang satu, sebagai kesatuan yang dilihat secara keseluruhan. Ketika stimulus berulang tersebut, maka diharapkan mahasiswa akan memunculkan respon yang diharapkan oleh dosen pengampu.

            Begitu juga halnya ketika kami melakukan diskusi kelompok secara online. Kami terlebih dahulu membaca kembali instruksi yang sebelumnya diberikan oleh dosen pengampu, dan menyamakan persepsi kami untuk dapat melaksanakan diskusi. Ketika persepsi terhadap instruksi telah kami sepakati, maka diskusi kami lakukan dan dapat terlaksana dengan lancar.

1 komentar:

  1. thanks Dek,untuk testimoninya....:)
    (mungkin ini persepsi saya saja...*relatif 'flat' testimoni yang kamu tuliskan....hehehe) gak masalah... belajar selalu menghargai kebebasan berkespresi yang bertanggungjawab.

    take care :)

    BalasHapus