Senin, 09 September 2013

Postingan 1 Psikologi Belajar



NAMA            : CINTHYA MERDEKAWATY
NIM                : 101301111
POSTINGAN 1, BAB 1

BELAJAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

            Sebagai seorang manusia yang terus tumbuh dan berkembang pastilah manusia selalu belajar. Sadar atau tidak sadar, manusia terus belajar mengenai apapun yang terjadi dan yang dialaminya sehari-hari. Menurut Gredler, studi belajar bukanlah sekadar latihan akademik, ia adalah aspek penting baik bagi individu maupun masyarakat. Ada beberapa aspek tersebut yang jika dilihat selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Pertama, belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan. Seperti keseharian kita, dari kecil kita selalu mengembangkan kemampuan dan keterampilan kita melalui proses belajar. Contohnya, dalam mengembangkan keterampilan dalam segi seni. Saat SD dulu, seni menggambar, seni musik kita perlajari melalui proses belajar. Pertama, kita diajar bagaimana not-not dasar, cara mewarnai yang benar, dan lain-lain.
            Kedua, belajar adalah penting bagi masyarakat. Dalam mempelajari nilai, sikap, etika bermasyarakat juga didapatkan melalui proses belajar. Kita mempelajari hal-hal tersebut melalui orang lain, seperti orang tua, guru, dan lingkungan sekitar. Menurut Gredler dalam bukunya, belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Melalui proses belajar, ilmu pengetahuan yang ada di dunia terus berkembang dan maju. Jika manusia tidak terus belajar, mungkin saja kehidupan masih seperti jaman purba, tidak ada teknologi dan hal-hal majju lainnya.
            Jika ditinjau melalui perspektif psikologi tentang faktor-faktor utama dalam belajar, ada beberapa faktor yang dijabarkan. Faktor-faktor tersebut adalah behavioris, kognitif, interaksionis, dan perkembangan interaksionis. Semua faktor tersebut berperan langsung kepada kita selama kita mengikuti proses belajar tersebut.
            Contohnya, dalam proses belajar aturan atau norma-norma tertentu, secara sadar atau tidak sadar kita menerapkan perspektif-perspektif tersebut. Misalnya dalam menerapkan aturan berpakaian di fakultas psikologi USU, jika ada mahasiswa yang melanggar aturan tersebut maka akan diberi hukuman oleh dosen atau pihak yang bersangkutan. Hukuman dapat berupa bentuk dikeluarkan dari kelas dan tidak dapat mengikuti perkuliahan. Penerapan model hukuman tersebut adalah penerapan perspektif behavioris.
            Oleh karena itu, apapun yang manusia jalani dan alami selama kehidupannya, selalu ada proses belajar yang dijalaninya. Sesungguhnya belajar adalah suatu proses yang selalu dijalani oleh manusia demi kelancaran dan kebaikan manusia itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar