Individu mempelajari perilaku baru
melalui observasi atau model serta akibat dari tindakannya. Ada empat komponen
belajar, yaitu model behavioral, konskuensi dari perilaku yang dicontohkan,
proses internal pemelajar, dan keyakinan akan ketangguhan diri si pemelajar.
Komponen belajar yang pertama adalah
model behavioral. Model ini bisa didapat dari berbagai sumber seperti media
masa atau langsung dari orang lain. contoh dalam kehidupan sehari-hari bisa
dilihat dari melayani tamu yang datang ke rumah. Saya sebagai anak perempuan
diharapkan melakukan hal ini oleh orang tua saya. Jika ada tamu, saya diminta
untuk membuat minuman atau sebagainya lalu mengantarkan ke ruang tamu. Perilaku
ini bisa saya lakukan karena saya telah lama mengamati perilaku ibu saya
melakukan hal ini sejak saya kecil. Waktu kecil dulu saya belum langsung turun
tangan melakukan ini, tetapi saya hanya memperhatikan ibu saya bagaimana
caranya. Dalam hal ini ibu saya adalah model bagi saya.
Komponen yang kedua yaitu konsekuensi
dari perilaku yang dicontohkan. Dalam contoh ini saya mengaitkannya dengan
jenis konsekuensi vicarious reinforcement.
Saat saya meniru perilaku ibu saya untuk menyiapkan hidangan untuk tamu yang
datang, ada reaksi emosional positif yang bangkit pada diri saya sebagai
pengamat. Ada perasaan senang saat saya melakukan hal tersebut. Saya senang
saya bisa melakukan atau meniru perilaku ibu saya dengan baik dan benar, saya
senang saya bisa melakukan peran saya sebagai anak perempuan yang perilaku
tersebut memang perilaku yang diharapkan oleh orang tua saya.
Proses internal pemelajar adalah
komponen belajar yang ketiga, dimana disini proses kognitif berperan penting
dalam belajar. Saya menginternalisasi perilaku saya menyiapkan hidangan untuk
tamu yang data secara kogniti dan sadar. Karena hal itu, jika di lain waktu ada
tamu yang datang ke rumah, saya langsung menyiapkan hidangan tanpa harus
menunggu perintah dari ibu saya. Karena hal ini telah saya internalisasi dan
saya sadar bahwa tugas ini sudah menjadi tugas saya sebagai anak perempuan di
rumah.
Komponen yang terakhir adalah peran
ketangguhan diri. Ketangguhan diri (self-efficacy)
adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dan keyakinan ini
memotivasi pemelajar dengan cara tertentu. Pada contoh ini, telah ada keyakinan
dalam diri saya bahwa saya memiliki tugas dan kemampuan untuk menyiapkan
hidangan apabila ada tamu yang datang ke rumah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar