Minggu, 27 Oktober 2013

Hukum Belajar Albert Bandura


Individu mempelajari perilaku baru melalui observasi atau model serta akibat dari tindakannya. Ada empat komponen belajar, yaitu model behavioral, konskuensi dari perilaku yang dicontohkan, proses internal pemelajar, dan keyakinan akan ketangguhan diri si pemelajar.

Komponen belajar yang pertama adalah model behavioral. Model ini bisa didapat dari berbagai sumber seperti media masa atau langsung dari orang lain. contoh dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari melayani tamu yang datang ke rumah. Saya sebagai anak perempuan diharapkan melakukan hal ini oleh orang tua saya. Jika ada tamu, saya diminta untuk membuat minuman atau sebagainya lalu mengantarkan ke ruang tamu. Perilaku ini bisa saya lakukan karena saya telah lama mengamati perilaku ibu saya melakukan hal ini sejak saya kecil. Waktu kecil dulu saya belum langsung turun tangan melakukan ini, tetapi saya hanya memperhatikan ibu saya bagaimana caranya. Dalam hal ini ibu saya adalah model bagi saya.

Komponen yang kedua yaitu konsekuensi dari perilaku yang dicontohkan. Dalam contoh ini saya mengaitkannya dengan jenis konsekuensi vicarious reinforcement. Saat saya meniru perilaku ibu saya untuk menyiapkan hidangan untuk tamu yang datang, ada reaksi emosional positif yang bangkit pada diri saya sebagai pengamat. Ada perasaan senang saat saya melakukan hal tersebut. Saya senang saya bisa melakukan atau meniru perilaku ibu saya dengan baik dan benar, saya senang saya bisa melakukan peran saya sebagai anak perempuan yang perilaku tersebut memang perilaku yang diharapkan oleh orang tua saya.

Proses internal pemelajar adalah komponen belajar yang ketiga, dimana disini proses kognitif berperan penting dalam belajar. Saya menginternalisasi perilaku saya menyiapkan hidangan untuk tamu yang data secara kogniti dan sadar. Karena hal itu, jika di lain waktu ada tamu yang datang ke rumah, saya langsung menyiapkan hidangan tanpa harus menunggu perintah dari ibu saya. Karena hal ini telah saya internalisasi dan saya sadar bahwa tugas ini sudah menjadi tugas saya sebagai anak perempuan di rumah.

Komponen yang terakhir adalah peran ketangguhan diri. Ketangguhan diri (self-efficacy) adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dan keyakinan ini memotivasi pemelajar dengan cara tertentu. Pada contoh ini, telah ada keyakinan dalam diri saya bahwa saya memiliki tugas dan kemampuan untuk menyiapkan hidangan apabila ada tamu yang datang ke rumah kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar