Tetapi, pengkritik pendekatan ini mengatakan bahwa cara ini menstigmatisasi murid yang masuk ke kelompok kelas lemah. Para pengkritik juga mengatakan bahwa kelas lemah kerap diajarkan oleh guru yang kurang berpengalaman, sedikit sumber daya, dan ekspektasi rendah. Dengan demikian, pengelompokan ini sebenarnya mengulang kembali segregasi atau pemisahan didalam sekolah. Para penentang pendekatan ini juga mengatakan bahwa murid rata-rata dan di atas rata-rata tidak mendapat manfaat substansial apabila dikelompokkan bersama-sama.
Dalam riset dibuktikan bahwa pengelompokan ini mengganggu prestasi murid kelas lemah (jalur lambat). Namun, pengelompokan tampaknya bermanfaat bagi mahasiswa jalur cepat (seperti dalam program anak berbakat atau kelas unggulan).
DAFTAR PUSTAKA
Santrock.,J.W.2008.Pikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar