Teori
belajar oleh Skinner merupakan teori yang sudah sangat umum dan dikenal dalam
menjelaskan proses belajar yang dialami setiap individu. Teori belajar oleh
Skinner ini dikenal sebagai operant
conditioning. Ada beberapa komponen utama dalam membentuk suatu perilaku
menurut teori ini, antara lain stimulus, respon, dan penguatan (reinforcement).
Hasil
dari proses belajar menurut teori ini adalah individu diharapkan menghasilkan
suatu respon jika dihadapkan dengan stimulus tertentu yang telah diberi
penguatan. Hal ini dikarenakan prinsip dasar reinforcement adalah memperkuat respon yang muncul ketika
dihadapkan pada suatu stimulus tertentu. Proses belajar dikatakan berhasil
ketika respon yang diharapkan meningkat.
Proses
belajar yang dilalui setiap individu tidak terlepas dari proses kognitifnya. Menurut
Skinner, proses yang umumnya disebut sebagai “berpikir” sering diartikan
sebagai berperilaku dengan cara tertentu dalam kaitannya dengan stimuli
tertentu. Perilaku tertentu yang biasanya diidentifikasi dengan pemikiran harus
dianalisis dan diajarkan. Oleh Skinner, perilaku seperti ini didefinisikan
sebagai “perilaku yang memengaruhi perilaku”, akan merespon perubahan
lingkungan sehingga respon yang efektif menjadi dimungkinkan. Jadi, proses
kognitif yang terjadi seperti pemikiran dan analisis yang terjadi juga ikut
serta memengaruhi perilaku atau respon apa yang akan muncul. (Gredler hal 153)
Jika
teori tersebut dikaji dalam perilaku sehari-hari kita, tentu banyak yang dapat
menggambarkan proses belajar seperti dalam teori ini terjadi, apalagi dalam
proses belajar mengajar siswa di sekolah.
Dulu
ketika belajar matematika di bangku sekolah, banyak terdapat rumus-rumus atau
cara perhitungan yang digunakan sesuai masalah matematika yang hendak
dipecahkan. Untuk memecahkan satu masalah matematika belum tentu memiliki cara
yang sama untuk memecahkan masalah yang lainnya.
Soal-soal
matematika tersebut merupakan sebuah stimulus yang kemudian diharapkan
memunculkan respon berupa jawaban yang tepat. Jawaban yang tepat diperoleh
melalui proses menjawab melalui cara-cara yang sesuai. Ketika saya berhasil
menjawab soal tersebut dengan cara yang sesuai, maka saya mendapat nilai. Nilai
tersebut merupakan bentuk dari reinforcement
positif agar respon yang telah sesuai tersebut dapat meningkat dan terus
muncul.
Ketika
stimulus lain muncul di waktu selanjutnya, maka proses kognitif berupa
pemikiran dan analisis terjadi pada saya. Saya mengingat bahwa saya pernah
mengerjakan soal seperti ini dengan cara yang seperti apa, maka saya
mengulanginya dengan cara yang pernah saya lakukan sebelumnya. Hal ini lah yang
dapat menggambarkan salah satu konsep Skinner yaitu “ perilaku yang memengaruhi
perilaku”.
Sumber : Gredler,
Margaret.E. 2011. Learning and
instruction, teori dan aplikasi Edisi 6. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar