Senin, 14 Maret 2011

Apakah Efektif Jika Diterapkan Sistem Pengelompokan Kemampuan Antarkelas ?

Pengelompokan kemampuan antarkelas adalah pengelompokan murid berdasarkan kemampuan atau prestasi mereka. Pengelompokan ini diyakini bisa mengelompokkan rentang keahlian dalam kelompok murid, sehingga memudahkan guru untuk mengajar. Pengelompokan kemampuan juga diyakini bisa mencegah murid yang kurang mampu untuk masuk ke kelompok murid yang lebih mampu.

Tetapi, pengkritik pendekatan ini mengatakan bahwa cara ini menstigmatisasi murid yang masuk ke kelompok kelas lemah. Para pengkritik juga mengatakan bahwa kelas lemah kerap diajarkan oleh guru yang kurang berpengalaman, sedikit sumber daya, dan ekspektasi rendah. Dengan demikian, pengelompokan ini sebenarnya mengulang kembali segregasi atau pemisahan didalam sekolah. Para penentang pendekatan ini juga mengatakan bahwa murid rata-rata dan di atas rata-rata tidak mendapat manfaat substansial apabila dikelompokkan bersama-sama.

Dalam riset dibuktikan bahwa pengelompokan ini mengganggu prestasi murid kelas lemah (jalur lambat). Namun, pengelompokan tampaknya bermanfaat bagi mahasiswa jalur cepat (seperti dalam program anak berbakat atau kelas unggulan).



DAFTAR PUSTAKA
Santrock.,J.W.2008.Pikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:Prenada Media Group

Pendapat mengenai perkuliahan pada tanggal 8 Maret 2011

Pada kesempatan kuliah ini, dosen pengampu memperkenalkan satu informasi baru yang luar biasa yaitu Johari Windows, yang memang belum pernah saya dengar sebelumnya.

Pada kesempatan ini kami juga menggunakan teknik belajar learned-centered. Kami(saya dan kelompok) menilai sifat satu sama lain. Dan setelah itu, kami membahasnya menggunakan teori psikologi dan motivasi terkait.

Kami, membahasnya menggunakan 2 teori, yaitu Teori Piaget dan Pendekatan Behaviorisme.
Dalam teori Piaget ini, terjadi prosen yang disebut akomodasi, yaitu suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Dalam teori Piaget ini, ada satu hal yang penting, yaitu skema. Skema adalah sebuah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Kami menggunakan teori ini karena sebelum kita menilai sifat seseorang, pasti sudah tertanam suatu skema mengenai orang tersebut. Dan saat kita menilainya, pasti sudah ada terjadi proses akomodasi antara kita dan orang tersebut. Saat kita menyesuaikan diri dengan orang tersebut, maka kita dapat menilai sifat-sifatnya dan membuktikan skema kita terhadap orang tersebut.

Pendekatan Behaviorisme adalah suatu pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi. Pendekataan Behaviorisem ini digunakan saat memandang sifat seseorang dari perilaku yang ditunjukkannya, bukan dari proses mentalnya. Jadi, saat kita menilai sifat orang lain, kita menilai dari perilaku-perilaku yang tampak dan dapat dilihat secara langsung, bukan dari proses mentalnya, yaitu pikiran, perasaan, dan motif yang tak dapat diobservasi oleh orang lain.



DAFTAR PUSTAKA
Santrock.,J.W.2008.Pikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:Prenada Media Group

Rabu, 09 Maret 2011

Seni Lukis Bibir yang Unik dan Lucu


Sebuah karya seni yang indah selalu hadir tanpa batasan. Bahkan kadang bisa membuat orang yang melihat nya terdiam karena takjub dengan hasil seni yang menakjubkan.

Kita pasti sering melihat seni lukis dengan media tubuh manusia. Dan karya seni yang satu ini lahir pada media bibir manusia.










keren kan ?


Senin, 07 Maret 2011

Sebesar apakah pengaruh motivasi bagi anak ?



Motivasi sangat penting dalam proses belajar anak. Karena dengan adanya motivasi, anak lebih terfokus pada tujuannya. Perspektif behavioral lebih menekankan arti motivasi ekstrinsik daripada motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal,seperti imbalan atau hukuman. Jadi, jika anak belajar dengan dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik ini, anak melakukan sesuatu didasarkan oleh apa imbalan atau hukuman yang akan diterimanya.
Sedangkan pendekatan kognitif dan humanistis lebih menekankan pada arti penting dari motivasi instrinsik dalam prestasi. Motivasi instrintik ini sendiri adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Contohnya, anak belajar suatu mata pelajaran karena memang ia menyenangi pelajaran itu.
Jadi,motivasi sangat penting dan berpengaruh pada proses maupun cara anak belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock.,J.W.2008.Pikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:Prenada Media Group